Saya di sini kalah karena potongan nilai.Memang ada beberapa saya kelepasan.Susah mengikuti aturan pertandingan.Reflek kadang keluar sendiri meski sudah saya tahan.Banyak membanting tapi bisa kalah.
Bila mengikuti suatu pertandingan,kita memang harus mengikuti sistem yang ada.Cuma saya memang tidak mau mengubah style saya karena itu berarti saya harus membuang dulu sementara apa yg saya sudah latih bertahun-tahun.Saya yang baju hitam.Seperti misalnya saat membanting,tiba tiba lutut saya keluar.Saya tidak pernah berpikir akan mencederai lawan,tapi saya cuma melihat kepala lawan keluar.Lalu setelah menjatuhkan lawan saya tetap mengikuti lawan meski keluar garis,ya memang kalau latihan begitu,ikuti ke mana arah lawan jatuh ,tetap dalam jarak tembak.Itu juga membuat poin saya hilang meski lawan jatuh.
Membanting lawan dgn selisih hampir 30 kg lumayan membuat capek karena matras terlalu empuk.Matras yg biasa dipakai MMA didobel 2 dan itu matras baru.Saat saya mengangkat lawan,kaki saya susah berputar,ada di salah satu bagian yg saya dibanting malah lawan yg terbalik saya banting.Itu membuat kaki dan tangan saya kecapekan,karena saat melayang di udara,kaki saya tidak mengikuti putaran badan saya karena matrasnya.Akhirnya daripada saya kejatuhan tubuh lawan,terpaksa ditambah tenaga tangan.Lumayan ,berat 99 kg.Memang sempat ada diskusi knp pertandingan tuishou tidak spt yg dibayangkan,spt teori teori atau film film.Ya memang tdk spt itu utk kenyataannya,tapi bukan berarti tidak ada yg bisa.Tapi asik kok pertandingan seperti ini.Resiko cedera kecil,bisa buat menghilangkan stres.
Ciao...